TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus memimpin misa vigil pada perayaan Paskah di gereja St. Peter, Basilica, Roma, Italia, Sabtu malam, 20 April 2019, waktu setempat. Dalam misa tersebut, pemimpin 1,3 miliar umat Katolik seluruh dunia, mendesak umat Katolik tidak semata-mata hidup untuk mengejar kekayaan dan kesuksesan, tetapi untuk Tuhan.
Misa vigil Paskah dimulai dengan sebuah kebaktian panjang. Paskah adalah salah satu hari terpenting dalam kalender liturgi Gereja untuk memperingati kebangkitan Yesus dari kematian.
Baca:Paus Fransiskus Kutuk Teror Bom di Sri Lanka saat Ceramah Paskah
Paus Fransiskus memimpin doa dalam misa malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu, 20 April 2019. REUTERS/Remo Casilli
Baca:Paus Francis Minta Uskup Perangi Pelecehan Seks
Perayaan Paskah pada 2019 memasuki tahun ketujuh kepemimpinan Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina. Dalam misanya, Paus Fransiskus kembali mengingatkan pada kisah saat sejumlah perempuan mendatangi kuburan Yesus dan menemukan kuburan itu sudah kosong dengan batu besar sebagai pengganjal pintu sudah tak ada lagi.
"Tuhan bahkan telah mengambil batu yang sangat berat yang menurut kita tak mungkin hancur. Tak ada batu lain yang bisa mengunci hati, kecuali dosa. Dosa membujuk manusia untuk melakukan cara-cara instan, mengejar kekayaan, kesuksesan dan melupakan kematian. Dosa mengikuti kita sampai mati untuk hal yang telah kita lakukan semasa hidup," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari reuters.com, Minggu, 21 April 2019.
Paus Fransiskus mengingatkan seluruh umat Katolik agar jangan berputus asa ketika dihadapkan pada hal-hal yang tak dikehendaki. Sebaliknya, ingat kematian yang lebih kekal daripada kehidupan dunia.
Selama misa, Paus Fransiskus menerima delapan orang dewasa yang bertobat dan berpindah keyakinan. Paus memberi mereka sakramen pembaptisan dan pengukuhan. Kedelapan orang itu berasal dari Italia, Albania, Ekuador, Indonesia, dan Peru.
Paus Fransiskus, 82 tahun, memimpin misa puncak perayaan Paskah pada Minggu, 21 April 2019, waktu setempat di lapangan St. Peter, Roma, Italia dan membacakan berkat “Urbi et Orbi”, untuk Kota Roma dan Perdamaian Dunia.